Aksan Siap Gelar Rampak Kendang | Catatan Hawe Setiawan
Ratusan warga Bandung menghadiri pembukaan pameran seri rupa “S-3: Senisasi Seng Siliwangi” di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Jl. Naripan 7, Bandung, kemarin malam (25/05).
Hadirin yang berdatangan meliputi berbagai kalangan. Di antara mereka ada pemerhati seni Aminuddin TH Siregar dan Acep Iwan Saidi, seniman dan penggiat seni Gustaff Harriman Iskandar, akitivis politik Hidayat Wijaya Kusuma, penyair Matdon, penulis Monna Sylviana, penulis Setiaji Purnasatmoko, aktivis lingkungan Taufan Suranto, keluarga keturunan Dalem Bandung Wiranatakusumah, jurnalis, dan mahasiswa.
Acara itu diisi dengan performance art oleh seniman Mas Nanu Muda, Isa Perkasa, dan Diyanto, serta pembacaan puisi oleh penyair Deddy Koral dan Hikmat Gumelar. Turut memberikan sambutan dalam acara yang sama antara lain Direktur Walhi Jabar Dadan Ramdan, pendiri Paguyuban Sundawani Wirabuana Robby Maulana Dzulkarnaen, pupuhu Aliansi Kulawarga Sunda Nusantara (Aksan) Yuke Muhammad Solihin, seniman Ropih Amantubillah, budayawan Aat Soeratin, juga tokoh jawara Abah Cakra dan Ki Murtala.Dalam orasinya yang menandai pembukaan pameran ini, seniman Tisna Sanjaya sebagai salah seorang penggagas pameran ini antara lain mengatakan, pameran “Senisasi Seng Siliwangi” merupakan bagian dari gerakan budaya untuk memperjuangkan kelestarian hutan kota Babakan Siliwangi dan ruang terbuka hijau lainnya di kota Bandung. Kegiatan ini diharapkan menjadi semacam oase budaya yang diperlukan untuk memulihkan kesadaran segenap warga kota akan pentingnya lingkungan alam hijau yang terjaga dari berbagai ancaman keserakahan kuasa politik dan ekonomi yang cenderung menistakan alam dan hak warga kota.
Tisna juga mengatakan, pameran seni rupa ini akan berlangsung selama tiga minggu. Selama pameran di tempat yang sama akan pula diselenggarakan diskusi, pentas seni, cermah, dan lain-lain dengan tujuan mempertemukan berbagai kalangan warga kota yang perduli akan kelestarian hutan kota.
Dalam pameran ini masyarakat dapat mengamati lukisan dan gambar pada media seng yang berasal dari pagar yang sempat menutupi hutan kota dunia Babakan Siliwangi, foto dan video mengenai kegiatan warga Bandung dalam upaya bersama memperjuangkan kelestarian Babakan Siliwangi, khususnya menyangkut arak-arakan budaya pada 20 Mei lalu. Pengunjung pameran juga dapat menyimak petisi Forum Warga Peduli Babakan Siliwangi yang menolak kebijakan Walikota Bandung Dada Rosada yang mengizinkan perusahaan swasta PT Esa Gemilang Indah (EGI) untuk membangun restoran di hutan kota itu.
Sementara itu pupuhu Aksan Yuke Muhammad Solihin mengemukakan, pihaknya akan menggelar pentas rampak kendang di Babakan Siliwangi pada 7 Juni mendatang. Dikatakan, kegiatan yang akan melibatkan sejumlah besar penabuh kendang itu merupakan bagian dari upaya warga kota untuk menunjukkan rasa memilikinya akan hutan kota dunia Babakan Siliwangi.***
sumber : http://savebabakansiliwangi.wordpress.com

No comments:
Post a Comment