Monday, October 28, 2019

AKSAN DPC ANDIR DAN SAPTA DAYA BANTEN

PAGUYUBAN Aliansi Kulawarga Sunda Nusantara (Aksan) bersama Lembaga Pernafasan Sapta Daya Banten menyelenggarakan pagelaran Seni Budaya Sunda di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta, Kota Bandung, Minggu (7/7/2019).
Berbagai kegiatan seperti tari jaipong, pencak silat, serta pertunjukkan-pertunjukan seni budaya dan pengobatan gratis, menjadi rangkaian acara dalam kegiatan ini.
Ketua Umum Aksan, M. Hildan mengatakan, kegiatan pagelaran ini memberikan pesan bagi generasi saat ini akan pentingnya menjaga kebudayaan agar tetap terjaga, khususnya di Jawa Barat dan Banten.
"Karena kita bagian dari budaya dan berkembang melalui budaya, apapun budayanya kita harus satu warna NKRI, karena budaya adalah alat pemersatu kita. Jadi budaya jangan sampai hilang," ungkapnya.
Pendiri sekaligus Ketua Umum Lembaga Pernafasan Sapta Daya, Budi Miarso mengatakan, pihaknya sengaja melakukan kolaborasi dengan AKSAN sebagai salah satu paguyuban Sunda yang ada di Kota Bandung.
Ia menilai, kegitan positif ini harus terus dilakukan demi menjaga keberlangsungan budaya. Sementara acara ini juga bertepatan dengan Milangkala Sapta Daya ke 22 tahun.
"Ini kegiatan positif, di sini selain ada gelaran budaya juga ada pengobatan gratis bagi para pencandu narkoba dan berbagai penyakit fisik dan non fisik," ujarnya.
Budi melanjutkan, tidak hanya dengan Paguyuban-Paguyuban Sunda, Sapta Daya juga sering melakukan kolaborasi dengan pemerintah dan instansi lainnya.
"Terutama dalam menganggulangi dan pengobatan para pecandu narkoba, kita kerjasama dengan BNN," ucapnya.
Sementara Andi Setiadi menuturkan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menjalin silaturahmi para pelaku budaya dan sesama pecinta budaya.
"Alhamdulillah kami bisa menggelar seni dan budaya sunda untuk mempererat silaturahmi dan melestarikan budaya yang ada di Jawa Barat. Kami Aksan dan Sapta Daya selalu bekerjasama sejak satu tahun terakhir. Dan itu sangat baik untuk tetap kami jaga," ungkapnya.Ia berharap, ke depan akan semakin banyak pelaku budaya yang terus mengenalkan tradisinya kepada masyarakat luas. "Kami ingin budaya ini tetap ada, terutama bagi generasi muda agar tidak malu memiliki budaya Sunda," tukasnya.
Editor: Kiki Kurnia

No comments:

Post a Comment